Setelah saya lulus dari SMPN 4 Malang, saya melanjutkan
sekolah ke jenjang yang lebih tinggi. Dan Ahamdulillah saya diterima di SMAN 7
Malang. Tempatnya di jln. Cengger Ayam nomer 17 di kecamatan Lowokwaru.
Pasti anda tau kalo setiap di awal masuk sekolah kita ditawari
untuk ikut ekskul apa. Ya kan?
Nah, waktu itu saya ikut ekskul basket (tepatnya di semester
1). Trus saya gagal jadi tim inti nya. Hehehe..
Tapi saya masih tetap ikut ekskul basket sampai semester 2.
Di semester 2 inilah teman saya Galih dan Satria (panggilan
akrabnya Gonyeh)(mereka ikut ekskul badminton) ngasih tau saya vidio vidio
breakdance. Dari situlah saya tertarik dengan seni tari modern ini. Tapi kami
tau kalau di SMAN 7 gk ada ekskul breakdance, jadi kami berlatih sendiri dengan
bantuan Youtube. Hehe..
Dengan kebetulan, saat Galih dan Gonyeh badminton, mereka melakukan gerakan gerakan breakdance di samping lapangan yang kemidian diham
piri kakak kelas. Mereka berbincang bincang dengan kakak yang bernama mas Teddy itu(ikut ekskul badminton juga). Ternyata mas
Teddy juga peminat tarian ini, dan dia bercerita bahwa 2 tahun sebelumnya
telah ada ekskul breakdance, namun ekskul itu dihapus karena minimnya peminat. :(
Setelah saya dikenalkan dengan mas Teddy oleh Galih Gonyeh, kami dikenalkan
juga dengan teman mas Teddy, yaitu mas Agum dan mas Baskoro. Mereka juga senang
breakdance juga lho.
setelah kami dan 3 orang kakak kelas kami berlatih besama, kami mulai berpikir untuk membuat lagi ekskul breakdance dan meminta anak kelas 12 untuk mengajari
kami breakdance. orang itu bernama bernama mas Edo.
Hari silih berganti, waktu itu adalah hari Minggu pagi.
Saya, Galih dan Gonyeh pergi ke lapangan Rampal (pusat olahraga Malang) untuk
berlatih breakdance. sewaktu kami berlatih gerakan Handstand (di rumput rumputan),
ada seseorang yang juga melakukan handstand, tapi dia melakukannya di jalan
aspal dan bertahan sangat lama. Kami merasa seperti dipameri orang itu
dengan gerakannya dan ada unsur ngejeknya. Kami tau itu karena ceweknya melihat kami sambil tersenyum
sinis. Dengan kesadaran diri kami, kami, kami berhenti latihan sejenak sampai orang itu
pergi (soalnya malu). Kami memalingkan kegiatan kamu dengan push up, pull up, dan
olahraga lainnya.
Keesokan harinya, di sekolah, kami disapa seorang wanita,
kakak kelas kami (sepantaran dengan mas Teddy). Kami merasa kalo kami pernah melihat wajah itu, tapi entah dimana.Ternyata dia cewek yang memandang kami dengan sinis di Rampal. Dia
bernama mbak Jejen. Setelah itu kami dikenalkan dengan cowoknya (yang kami
lihat di Rampal). Ternyata dia seorang bboy dari tim FREEZE bernama
mas Faiz. Dia ikut melatih kami dengan mas Edo. Dan mulailah banyak yang
tertarik. Diantaranya Anjar, Hamzah, Sandro, dan banyak lagi.
Ketika akan menuju semester 3 kami mengajukan permohonan
untuk mendirikan ekskul breakdance ke kepala Sekolah. Tapi kami gagal, ternyata ada syaratnya untuk mendirikan
ekskul harus memiliki minimal 20 member dan juga harus ada pelatihnya. Dan kami hanya 11 orang dan belum punya pelatih yang jelas.
Mas Edo membiri saran untuk melakukan demo ekskul saat ada
MOS di tahun ajaran baru. Diikutilah ide dari mas Edo dengan berusaha latihan dan berusaha untuk bisa
menarik minat dari siswa siswi MOS disaat performe kami.
Disaat 1-3 minggu sebelum hari penampilan kami. Kami
melakukan musyawarah kecil yang bertujuan untuk menentukan nama tim kami. Dan akhirnya kami memiliki nama
LBC (LIQUID BREAKERS CREW).
Akhirnya kami berhasil menarik minat banyak siswa baru
dan berhasil mendirikan ekskul breakdance di SMAN 7 Malang dengan pelatih Mas Edo.
Orang yang turut serta:
Khoirun (saya)
Galih
Gonyeh
Mas Edo
Mas Teddy
Mas Agum
Mas baskoro
Mas Ali
Mbak Jejen
Mas Faiz
Hamzah
Sandro
Anjar
Mas Bahai
No comments:
Post a Comment